Jumat, 17 Januari 2014

Fenomena-Fenomena Plagiat di Internet



Plagiat atau plagiarism internet adalah penjiplakan atau penggunaan semua karya yang di dapati melalui halaman di internet, menjadikan ide orang lain sebagai hak sendiri. Kata ‘plagiat’ itu sendiri berasal dari bahasa inggris yakni ‘plagiarism’ yang beraasl dari bahaa latin, ‘plagiarius’, dan kata Greek ‘plagion’. Kata ‘plagion’ ini berarti menculik atau mencuri sesuatu atau seseorang. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia, plagiat adalah tindakan mengambil atau pemgambilan karangan orang lain dan disiarkan sebagai karangan sendiri. Di dunia sastra istilah plagiat sudah lama dikenal dan merupakan suatu pelanggaran.

Apa sih plagiasi itu?
Menurut Kamus Merriam - Webster online, plagiarisme berarti :
  1. Mencuri dan meneruskan (ide, kata-kata dan bentuk lainnya) sebagai milik sendiri
  2. Menggunakan (hasil kerja orang lain) tanpa memberi kredit kepada si pemilik atau sumbernya.
  3. Pelaku pencurian
  4. Mengajukan sebuah ide sebagai ide baru dan orisinil dari sumber yang sudah ada.

Sederhananya, plagiat adalah tindakan kecurangan / penipuan, yang melibatkan pencurian pekerjaan orang lain dan kemudian melakukan penipuan tentang hal tersebut.

Masih membingungkan? Lebih sederhana lagi berdasarkan pencarian kamus di web bahtera.org, plagiat adalah : pengambilan karangan (pendapat dsb) orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dsb) sendiri, misal menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri; jiplakan.

Masih belum paham? Plagiat = Mencontek = Mencuri.

Di dunia maya plagiat sudah sering terjadi, mengapa demikian? hal ini disebabkan karena di dunia maya adalah dunia yang bebas. Maksudnya orang bisa mengakses apa aja saja yang ada di dunia maya. Hal seperti ini banyak disebut juga copy paste dalam dunia maya. Tindakan meng copy-paste ini sudah menjadi hal yang biasa di dunia maya. Hal inilah yang membuat plagiat menjadi satu bagian dari cybercrime

Plagiat antara lain :

  1. Copy paste (copas) tulisan/artikel/posting milik orang lain yang diperoleh dari internet tanpa mencantumkan nama pemilik karya cipta tersebut.
  2. Mengganti nama pemilik karya tulis dengan nama sendiri atau nama lain dalam tulisan yang disalin/disitasi.
  3. Menyalin sama persis tulisan orang lain dalam tulisan yang kita buat, tanpa ada sedikitpun perbedaan kata.
  4. Menggunakan ide milik orang lain berupa gambar, foto, video, audio, grafik, tabel  dan sebagainya tanpa mencantumkan sumber aslinya.
  5. Menuliskan hasil penelitian orang lain dengan menggunakan kalimat sendiri tanpa mencantumkan sumber atau nama pemilik karya/hasil penelitian tersebut.
  6. Membeli hasil karya orang lain kemudian menyebarluaskan hasil karya tersebut atas nama pribadi.
  7. Mengubah hasil karya orang lain berupa tulisan tanpa seizin dari pemiliknya.
  8. Dan masih banyak lagi contoh pencurian hak kekayaan intelektual orang lain berupa tulisan lainnya, yang tidak mencantumkan nama pemilik sahnya untuk kemudian disebar luaskan kepada orang lain.



Minggu, 15 April 2012
MODEL YANG FOTONYA JADI KORBAN PLAGIAT



Cewek Ayu ini bernama Tirani Dwitasari Arlita Kostlak atau akrabnya Tirani Dwitasari biasa dipanggil dengan Tiera dan mulai banyak banget yang plagiatin dia. cewek kelahiran 15 Januari 1992 yang berasal dr Bandung ini adalah model yang wajahnya hampir mirip artis Ida Ayu Kadek Devi ini sering banget diplagiatin dan sangat dikagumi oleh masyarakat luas hingga terkenal di seluruh dunia maya & disalah gunakan fotonya.

Sumber: http://gambarartisindo.blogspot.com/2012/04/artis-dan-model-yang-foto-fotonya-jadi.html 

TIPS PUBLIKASI ONLINE



Publikasi merupakan salah satu aspek yang paling menentukan suksesnya sebuah acara. Terlebih acara yang menggalang banyak masa. Suatu cara seakan terasa hambar jika tidak ditunjang publikasi yang masif. Untuk itu, beberapa tips berikut perlu diterapkan agar publikasi lebih efektif dan efisien.
Semakin berkembangnya Teknologi Komunikasi dan Informasi, semakin mudah publikasi dapat digencarkan. Dewasa ini, acara berskala nasional sekalipun dapat dengan mudah disebarkan ke saentero penjuru negeri. Hanya dengan beberapa langkah saja, materi publikasi dapat diunggah dan disebarluaskan melalui dunia maya.
Jejaring sosial merupakan salah satu media yang efektif untuk keperluan publikasi. Facebook, Twitter, Tumblr, dan beberapa jenis jejaring sosial lainnya bisa menjadi alternatif untuk menyebarkan informasi sebuah acara. Kekuatan publikasi melalui jejaring sosial adalah gratis dan banyak pengguna yang bisa melihat materi publikasi.
Publikasi yang dilakukan melalui jejaring sosial bersifat lebih privat karena publikasi dapat diarahkan ke akun pengguna secara langsung. Pengguna akan menerima notifikasi bahwa mereka dikirimi materi publikasi kemudian pengguna akan melihat konten yang dipublikasikan.
Terlihat mudah memang. Akan tetapi, bisa saja publikasi kita kurang efektif dan tidak tepat sasaran. Ada beberapa hal yang bisa diterapkan untuk memasifkan publikasi melalui jejaring sosial.

Ketahui Ruang Lingkup Sasaran
Hal yang wajib dilakukan sebelum melancarkan publikasi adalah mengenali sasaran. Selain itu, kita juga harus mengetahui seluas apa ruang lingkup dari sasaran kita. Acara lingkup kampus kah? Acara berskala nasional kah? atau bahkan acara internasional. Dengan mengetahui ruang lingkup sasaran, maka kita akan dapat memetakan ke mana saja dan dengan cara apa saja kita bergerak.
Jika ruang lingkup sasaran kita hanya sebatas satu kampus, maka kita bisa mempublikasikan di grup online lingkup kampus. Begitupun jika ruang lingkup regional, nasional, atau bahkan internasional. Kita bisa mempublikasikan di grup dengan lingkup yang sesuai.

Kenali Perilaku Sasaran
Dengan mengenali perilaku sasaran, maka kita akan bisa menyesuaikan dengan kebiasaan – kebiasaan yang dilakukan oleh sasaran kita. Semisal, kita mengetahui bahwa acara kita diperuntukkan bagi kalangan pemuda yang suka desain dan fotografi. Kalangan tersebut menyukai desain poster yang menarik dan sering berkunjung di grup desain / fotografi. Dengan demikian, cara kita dalam mempublikasikan adalah dengan menggunakan desain yang menarik dan melalui grup desain dan fotografi.
Perilaku sasaran juga bisa berupa bahasa yang sering digunakan. Bahasa mempengaruhi materi publikasi. Gunakan bahasa sesuai dengan bahasa yang sering digunakan oleh sasaran. Misal, kita akan menyelenggarakan acara festival musik pop-rock lingkup nasional. Maka, kita bisa menggunakan bahasa – bahasa gaul ala anak muda. Berbeda lagi jika acara festival keroncong, bahasa publikasi bisa lebih diformalkan dan sesuai untuk kalangan Bapak Ibu penikmat keroncong.

Lakukan pada Saat Primetime
Jejaring sosial memiliki suatu waktu yang paling efektif untuk mempublikasikan sebuah wacana. Di waktu itu terdapat sangat banyak pengguna yang sedang online. Berdasar riset, waktu primetime jejaring sosial adalah sekitar pukul 19.30 – 22.30. Di waktu – waktu itulah, kita bisa menggencarkan publikasi acara kita. Semakin banyak pengguna yang online, semakin banyak pula pengguna yang melihat materi publikasi kita.

Kuasai Jejaring Sosial secara Teknis
Facebook, Twitter, serta jejaring sosial lainnya berbeda dalam cara menggunakannya. Menguasai secara teknis penggunaan beberapa jejaring sosial dapat menjadikan publikasi kita lebih efektif.



Dampak Sosial Internet Terhadap Manusia Dari Berbagai Tinjauan Bidang Psikologis

Kemajuan teknologi saat ini semakin mempermudah semua orang untuk mengakses internet, kini internet tidak lagi hanya dapat diakses melalui komputer, akses internet melalui handphone juga semakin mudah. Kemudahan ini mempunyai dampak yang sangat besar efeknya, baik efek positif maupun efek negatif.
Efek positif yang didapat karena semakin mudahnya akses internet antara lain adalah masyarakat akan menjadi lebih aware dan pintar karena informasi yang tersedia di internet,, kesenjangan informasi juga akan semakin berkurang karena semua orang bisa mendapat informasi yang sama melalui internet, akan tetapi akan selalu ada dua sisi dari seemua hal, efek negatif dari internet pun tidak kalah besar dari efek positif yang diberikan.
Kemudahan akses internet apabila tidak diawasi penggunaannya akan berakibat fatal, karena bisa saja informasi-informasi yang kurang baik atau bahkan informasi yang salah bisa diakses oleh orang-orang yang tidak bisa menyaring informasi tersebut kemudian mempunyai dampak yang besar tidak hanya bagi dirinya tapi juga bagi orang lain disekitarnya.

Apabila ditinjau dari segi positif terhadap psikologis seseorang internet mempunyai dampak sebagai berikut:
  • Membuat masyarakat menjadi lebih inovatif dan kreatif karena mudahnya akses informasi yang diberikan internet.
  • Membuat masyarakat lebih sadar mengenai hal-hal yang terjadi disekitarnya.
  • Mengikis kesenjangan informasi antara masyarakat desa dan kota, karena masyarakat desa pun kini bisa mengakses informasi yang sama dengan masyarakat yang ada di perkotaan. 
Sedangkan efek negatif yang diberikan internet dilihat dari psikologisnya adalah sebagai berikut:
  •  Mengikis kecintaan masyarakat kepada budaya aslinya, akses mudah yang diberikan internet mengenai dunia luar bisa mempengaruhi kebudayaan suatu masyarakat.
  • Mempengaruhi pola pikir masyarakat menjadi sekularisme.
  • Merusak moral mayarakat dengan banyaknya situs porno dan perjudian.