KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
HidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan tulisan ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga tulisan ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam ilmu
Management Psikologi.
Harapan saya
semoga tulisan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi tulisan ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Tulisan ini
saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat
kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tulisan ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
……………………………………………………………..
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
…………………………………………….............
1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………...
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………….
1.4 Manfaat Penulisan ………………………………………………...
BAB II 2.1 Pengorganisasian ………………………………………………….
2.2 Prinsip Pengorganisasian ………………………………………….
2.3 Proses Pengorganisasian ………………………………………….
2.4 Struktur Organisasi ………………………………………………..
BAB III 3.1 Kesimpulan ………………………………………………………..
3.2 Saran ………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi itu abstrak ( kasat mata),
walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup dari organisasi namun tidak
seorangpun yang pernah melihat atau menyentuh organisasi. Kita bisa melihat
barang atau merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh suatu organisasi, bahkan
mengenal siapa saja yang bekerja di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui
apa alasan dan motivasi organisasi tersebut menyediakan barang/jasa itu, atau
bagaimana cara mengontrol dan mempengaruhi para anggotanya. Semua itu tidaklah
terlihat oleh mata banyak orang yang berada di luar organisasi tersebut.
Kerakusan yang menjadi penyebab inti
bekerjasama di dominasi kepentingan pribadi. Berbeda dengan ilmu ekonomi, manusia
dijuluki ilmu manajemen sebagai homo oeconomicus yang senang
bekerjasama. Kiranya dieklektikan, optimalisasi kualitas pengorganisasian dapat
kita tempuh dengan cara mengelola manusia rakus sedemikian rupa hingga
bekerjasama mencapai tujuan yang ditetapkan. Hal inilah yang
melatarbelakangi disusunnya makalah ini.
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
pengorganisasian?
2. Apa saja prisip pengorganisasian?
3. Bagaimana proses pengorganisasian?
4. Bagaimana struktur pengorganisasian?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Agar mahasiswa lebih memahami tentang
materi Organisasi khususnya pengorganisasian.
2. Untuk mendorong semangat mahasiswa agar
memiliki semangat dalam organisasi.
3. Untuk memberi gambaran secara tertulis
tentang pengorganisasian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian
Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok
fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah
atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses
pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi
dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian (organizing) merupakan
proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,
sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Istilah pengorganisasian mempunyai
bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan
hal-hal berikut ini :
1.
Cara manajemen merancang struktur formal untuk
penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan
tenaga kerja organisasi.
2. Bagaimana organisasi mengelompokkan
kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang
manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.
Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan ,
tugas dan para karyawan.
4. Cara dalam mana para manager lebih lanjut
tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan
wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian
(organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh
anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di
antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat
didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas,
dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh
hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan
sebagai berikut:
1. Mengetahui dengan jelas
tujuan yang hendak dicapai.
2. Deskripsi pekerjaan yang
harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3. Klasifikasi aktivitas dalam
kesatuan yang praktis.
4. Memberikan rumusan yang
realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana
fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan
aktivitas yang hendak dioperasikan.
5. Penunjukkan sumberdaya
manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6. Mendelegasikan otoritas
apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.
2.2
Prinsip Pengorganisasian
Prinsip adalah suatu
pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk
kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak mutlak.
Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama
akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip
adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang
berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan
aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.
Organisasi
dan tujuan
Organisasi
dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak
mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.
2. Esensi organisasi
Tanggung jawab
pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual.
Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang
kepada oranglain. Individu
yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat
pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima dan
memegang tanggung jawab.
3.
Tanggung
jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang
dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga
diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi
tanggung jawab mereka.
4.
Spesialisasi
untuk efisiensi
Organisasi yang efektif
membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan
menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.
Rentang
kendali
Rentang kendali adalah
tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini
menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat
dikelola ileh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah
didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang dipandangnya bermanfaat
dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman untuk menyusun
suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip structural
yang dimaksud sebagai berikut :
1. Prinsip pembagian kerja
2. Prinsip satu arah
3. Prinsip sentralisasi
4. Prinsip otoritas dan
tanggung jawab
5. Prinsip rantai komando
2.3 Proses
Pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam
proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
1. Merinci seluruh pekerjaan
yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2. Membagi beban kerja ke
dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseorang atau oleh sekelompok orang.
3. Mengkombinasi pekerjaan
anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
4. Penetapan mekanisme untuk
mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis
5. Memantau efektivitas
organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau
meningkatkan efektivitas.
Menurut T Hani Handoko (1999) proses
pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur sebagai
berikut:
1. Pemerincian seluruh
kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pembagian beban pekerjaan
total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapat dilaksanakan oleh satu
orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terlalu berat juga tidak terlalu
ringan.
3. Pengadaan dan pengembangan
suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi
menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.
2.4 Struktur Organisasi
Stoner dan Wankell
(1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan
antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan (Organizational
structure can defined as the arrangement and interrelationship of the component
parts and positions of a company). Struktur organisasi dapat didefinisikan
sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan
struktur organisasi adalah:
1. Strategi organisasi untuk
mencapai tujuannya.
2. Teknologi yang digunakan
3. Anggota dan orang-orang
yang terlibat dalam organisasi
4. Ukuran organisasi
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi
terdiri dari:
1. Spesialisasi kegiatan
berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
2. Standarisasi kegiatan yang
digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang
direncanakan
3. Koordinasi kegiatan yang
mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4. Sentralisasi dan
desentralisasi pembuatan keputusan
5. Ukuran satuan kerja
menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan organisasi
memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi
organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi
memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
1. Pembagian kerja.
2. Manajer dan bawahan atau
rantai perintah.
3. Tipe pekerjaan yang
dilaksanakan
4. Pengelompokkan
segmen-segmen pekerjaan
5. Tingkatan manajemen
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Pengorganisasian
(organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh
anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di
antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar
sehingga mereka bekerja secara efisien.
2. Prinsip-prinsip organisasi
adalah :
- Organisasi dan tujuan
- Esensi organisasi
- Tanggung jawab dan otoritas
- Spesialisasi untuk efisiensi
- Rentang kendali
3. Menurut Stoner (1996)
langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri
dari lima langkah sedangkan menurut Hani Handoko pengorganisasian
terdiri atas tiga langkah.
4. Struktur organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola.
Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang
berbeda-beda dalam suatu organisasi.
3.2 Saran
Mengingat pentingnya
pengorganisasian maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami
sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya
diterapkan dalam bentuk actual di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Handoko,
T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta:
BPFE.
Siswanto,
H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.